Andy Rubin lahir pada tanggal 22 Juni 1946 di New Bedford, Amerika Serikat. Dia adalah pengembang dari Android OS. Sejak kecil, Rubin sudah terbiasa melihat banyak gadget baru. Ini karena ayahnya, seorang psikolog yang banting setir ke bisnis direct marketing, menyimpan produk elektronik yang akan dijualnya di kamar Rubin. Ia memiliki minat besar pada segala hal yang berbau robot. Di Carl Zeiss A.G., tempat pertama kali ia bekerja setelah lulus kuliah, Rubin ditempatkan di sebuah divisi robotika, tepatnya pada komunikasi digital antara jaringan dengan perangkat pengukuran dan manufaktur. Setelah dari Carl Zeiss, ia sempat bekerja di bidang robot di sebuah perusahaan di Swiss.Karier Rubin di bidang robotika nampaknya semakin cerah, namun hidupnya berubah gara-gara liburan di Cayman Island pada tahun 1989. Saat sedang mengunjungi kepulauan tropis di Jamaika itu, Rubin tak sengaja bertemu dengan seorang bernama Bill Caswell. Pria ini sedang tidur di tepi pantai, terusir dari sebuah cottage setelah bertengkar dengan pacarnya. Andy menawarkan pria itu tempat tinggal dan sebagai balas budi, Casswell menawarkannya pekerjaan. Kebetulan yang menakjubkannya adalah pria itu bekerja di Apple. Di Apple, Rubin mengalami masa-masa yang menyenangkan. Pada saat itu, Apple masih dalam kondisi baik berkat komputer Macintosh. Budaya Apple pun menular pada diri Rubin. Di sana ia sempat melakukan kejahilan, seperti memprogram ulang sistem telepon sehingga ia bisa berpura-pura sebagai sang CEO, John Sculley. Lelucon seperti itu mungkin akan disukai Steve Jobs, pria yang gemar membuat lelucon lewat telepon, namun ketika itu adalah periode Apple tanpa Jobs.Dari bagian manufaktur, Rubin pindah ke bagian riset di Apple. Kemudian, pada tahun 1990, Apple melakukan spin off untuk membentuk sebuah perusahaan bernama General Magic dan Rubin ikut di dalamnya. General Magic berfokus pada pengembangan perangkat genggam dan komunikasi. Para engineer yang gila kerja, termasuk Rubin tentunya, berhasil mengembangkan sebuah peranti lunak bernama Magic Cap. Sayangnya, Magic Cap tidak mendapat sambutan dari perusahaan handset dan telekomunikasi. Beberapa yang menerapkan Magic Cap hanya melakukannya sebentar. General Magic pun akhirnya hancur.Beberapa pengembang di General Magic, bersama beberapa veteran Apple, kemudian mendirikan Artemis Research. Perusahaan ini mengembangkan sesuatu bernama webTV, sebuah upaya awal untuk menggabungkan Internet dengan televisi. Rubin bergabung dengan Artemis untuk ikut mengembangkan webTV tersebut. Saat Microsoft membeli Artemis, di 1997, Rubin pun ikut bergabung dengan perusahaan raksasa itu. Episode gila khas Rubin kembali terjadi di Microsoft. Rubin membangun sebuah robot yang dilengkapi kamera untuk mengerjai rekan-rekannya. Gilanya, robot itu terhubung ke Internet dan pada satu insiden sempat dibobol oleh pihak di luar Microsoft. Pada tahun 1999, Rubin keluar dari webTV (dan artinya, ia tak lagi menjadi karyawan Microsoft). Ia kemudian menyewa sebuah toko di Palo Alto, California, dan menyebut toko itu sebagai laboratorium.Di tempat yang penuh dengan berbagai mainan robot koleksi Rubin, lahirlah sebuah ide untuk produk baru. Bersama beberapa rekannya, Rubin kemudian mendirikan Danger Inc. Sukses diraih Danger melalui sebuah perangkat bernama Sidekick. Aslinya, perangkat ini dinamai Danger Hiptop, namun di pasaran ia dikenal sebagai T-Mobile Sidekick.“Kami ingin membuat sebuah perangkat, kira-kira seukuran batang cokelat, dengan harga di bawah 10 dolar dan bisa digunakan untuk men-scan sebuah benda serta mendapatkan informasi soal benda itu dari Internet. Lalu, tambahkan perangkat radio dan transmiter, jadilah Sidekick,” tutur Rubin soal Sidekick.Saat ini, Sidekick memang sudah terlihat usang, namun pada masanya, Sidekick adalah sebuah benda yang ganjil dengan konsep teknologi yang melampaui zaman. Perangkat itu, menurut Rubin, merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon. Ketika muncul di pasaran, Sidekick harus menghadapi kenyataan bahwa PDA sedang kehilangan pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.“Seharusnya, orang-orang bukan bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Mereka harusnya bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah hal yang baru. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga,” kata Rubin.Sekarang, apa yang dikatakan Rubin bukan hal aneh lagi. Lihat saja Apple dengan jutaan aplikasi pihak ketiga yang hadir di iPhone. Hal lain yang dilakukan Danger, yang pada masa itu belum terpikirkan, adalah menjembatani antara pembuat handset dengan penyedia jaringan. Danger memutuskan untuk berbagi keuntungan dengan T-Mobile dalam layanan Sidekick. Dengan demikian, Danger tak mengandalkan penjualan handset sebagai sumber penghasilan satu-satunya, namun juga dari layanannya. Ini membuat perusahaan pembuat perangkat (Danger) memiliki tujuan yang sama dengan penjual perangkat (operator telekomunikasi T-Mobile).Rubin meninggalkan Danger pada tahun 2004. Pada 2008, perusahaannya itu dibeli oleh Microsoft. Sang raksasa rupanya tertarik untuk memasuki bisnis ponsel dengan lebih agresif lagi. Nilai yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung. Menurut kabar yang beredar Microsoft membeli Danger dengan harga 500 juta dolar. Namun, pembelian Danger oleh Microsoft ternyata tidak membawa hasil yang berbunga-bunga. Para eksekutif yang tersisa dari Danger digabungkan oleh Microsoft ke dalam Mobile Communication Business, dari divisi Entertainment dan Devices. Kemudian, mereka diminta mengembang sebuah ponsel yang dikenal dengan sebutan Project Pink. Targetnya, ponsel ini harus bisa menjadi pesaing iPhone dan BlackBerry. Menurut ComputerWorld, Project Pink menderita penyakit klasik di sebuah perusahaan besar. Karena proyeknya cukup bergengsi, ia diperebutkan oleh beberapa pihak. Dan lebih parahnya lagi, perkembangannya makin melenceng dari yang diinginkan. Contohnya, awalnya ponsel itu akan dikembangkan dengan basis Java namun kemudian diminta untuk menggunakan sistem operasi Microsoft.Sayangnya, Windows Phone 7 yang seharusnya bisa digunakan untuk Project Pink, belum siap. Walhasil, saat diluncurkan, ponsel yang akhirnya bernama Microsoft Kin ini menggunakan sistem operasi Windows untuk ponsel yang “lawas”. Sambutan pasar yang dingin pun membuat Kin akhirnya harus ditutup, hanya beberapa bulan sejak diluncurkan. Nasib layanan Sidekick, yang diwarisi Microsoft dari Danger, juga tak terlalu baik. Dalam satu insiden, yang masih belum diketahui pasti apa penyebabnya, pelanggan Sidekick tiba-tiba kehilangan semua data mereka. Satu hal yang perlu diketahui, semua data pada Sidekick memang disimpan ‘di awan’ (dalam hal ini pada server yang dikelola Microsoft dan bisa diakses melalui Internet). Nah, ketika server itu mengalami gangguan, semua data pengguna Sidekick pun lenyap.Pada awal tahun 2002, Rubin sempat memberikan sebuah kuliah di Stanford mengenai pengembangan Sidekick. Karena, meski penjualan Sidekick di pasaran tak meledak, perangkat itu dinilai cukup baik dari sisi engineering. Sebuah kebetulan bahwa Larry Page dan Sergei Brin, pendiri Google, ikut hadir dalam kuliah tersebut. Selepas kuliah, Page menemui Rubin untuk melihat Sidekick dari dekat. Rupanya, Page melihat, perangkat itu menggunakan search engine Google. “Keren,” ujar Page. Ini adalah sebuah titik tolak bagi Page untuk sebuah ide yang dalam beberapa tahun kemudian akan terwujud, sebuah ponsel Google. Kurang lebih dua tahun setelah itu, Rubin telah meninggalkan Danger dan mencoba melakukan hal-hal baru. Termasuk di antaranya mencoba memasuki bisnis kamera digital sebelum akhirnya ia mendirikan Android.Rubin menginkubasi Android saat ia menjadi enterpreneur-in-residence bersama perusahaan modal ventura Redpoint Ventures di 2004. “Android berawal dari satu ide sederhana, sediakan platform mobile yang tangguh dan terbuka sehingga bisa mendorong inovasi lebih cepat demi keuntungan pelanggan,” ujar Rubin. Pada Juli 2005, 22 bulan setelah Android berdiri, perusahaan itu ditelan oleh raksasa Google. Rubin pun memilih untuk bergabung dengan Google. Ketika membeli Android Inc., Google tidak menyebutkan dengan rinci berapa harga yang dibayarkan dan apa yang ingin dilakukannya dengan perusahaan itu. Bahkan, Google menyebut pembelian itu sebagai akuisisi terhadap sumber daya manusia dan teknologinya saja. Selain Andy Rubin, Google memang meraup banyak orang-orang brilian dari Android. Ini termasuk Andy McFadden (pengembang WebTV bersama Rubin, dan juga pengembang Moxi Digital); Richard Miner (mantan Vice President di perusahaan telekomunikasi Orange); serta Chris White (pendiri Android dan perancang tampilan serta interface WebTV).Bersama Google, Android diberi kekuatan ekstra. Perusahaan asal Mountain View, California itu kemudian membentuk Open Handset Alliance untuk mengembangkan perangkat bagi Android.“Google tak bisa melakukan segalanya. dan kami tidak perlu itu. Itulah mengapa kami membentuk Open Handset Alliance dengan lebih dari 34 rekanan,” ujar Rubin.Perangkat Android yang hadir pasaran memang bukan buatan Google. Petarung kelas berat Android termasuk Motorola, Samsung, dan HTC masing-masing melemparkan ponsel Android andalan mereka ke pasaran.“Sekadar melemparkan peranti lunak tidaklah cukup,” Rubin menjelaskan, “Anda perlu handset yang dikembanglan untuk peranti lunak ini dan penyedia jaringan yang mau memasarkannya.”Di AS, Motorola Droid jadi salah satu senjata Verizon Wireless melawan AT&T dengan iPhone-nya. Sedangkan Nexus One, ponsel Android Google buatan HTC, hadir tanpa “ikatan dinas” pada satu operator tertentu.Kehadiran Android nampaknya berusaha menggoyang dominasi pasar ponsel di AS. Di Indonesia, Android pun nampak siap jadi primadona setelah muncul dengan gegap gempita dalam Indonesia Celullar Show 2010.“Saya tahu bakal ada FUD (fear, uncertainty, doubt). Namun, kami telah melihat beberapa kompetitor mengikuti apa yang kami lakukan. Jadi sepertinya, kami memang di jalan yang benar,” ujar Rubin.Referensi :- http://al-rasyid.blog.undip.ac.id/tag/andy-rubin-android/- http://en.wikipedia.org/wiki/Andy_Rubin- http://www.crunchbase.com/person/andy-rubin
Pada akhir 1970-an, Jobs, bersama pendiri pendamping Apple
Steve Wozniak,
Mike Markkula,
[11] dan lainnya, merancang, mengembangkan, dan memasarkan salah satu jajaran komputer pribadi pertama yang sukses secara komersial, yaitu
seri Apple II. Pada awal 1980-an, Jobs termasuk orang-orang yang pertama kali melihat potensi komersial dari
antarmuka pengguna grafis yang digerakkan
tetikus PARC Xerox yang kemudian mendorong pembuatan
Macintosh.
[15][16] Setelah kalah melawan keputusan dewan direktur tahun 1984,
[17][18] Jobs mengundurkan diri dari Apple dan mendirikan
NeXT, sebuah perusahaan pengembangan
platform komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis. Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan yang ia dirikan bersama, dan ia menjabat sebagai CEO-nya sejak 1997 hingga 2011.
Tahun 1986, ia mengambil alih divisi grafis komputer
Lucasfilm Ltd yang kemudian menjadi
Pixar Animation Studios.
[19] Ia menjadi CEO dan pemegang saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh
The Walt Disney Company tahun 2006.
[3] Karena itu pula Jobs menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan Direktur Disney.
[20][21][22][23] Setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada 24 Agustus 2011, Jobs terpilih sebagai ketua dewan direktur Apple.
Pada 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita
kanker pankreas.
[24][25] Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan "contoh bagi semua kepala eksekutif". Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.
[sunting]Kehidupan awal
Jobs lahir di San Francisco, California
[2] dan diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs (née Hagopian)
[26] dari
Mountain View, California, yang menamainya Steven Paul. Paul dan Clara kemudian mengadopsi anak perempuan yang diberi nama Patti. Orang tua biologis Jobs – Abdulfattah Jandali, seorang sarjana berkebangsaan
Suriah[27] yang kemudian menjadi profesor ilmu politik,
[28] dan Joanne Simpson (née Schieble), seorang sarjana berkebangsaan Amerika Serikat
[27] yang kemudian menjadi
patolog bahasa wicara[29] – yang kemudian menikah, melahirkan dan membesarkan adik biologis Jobs, yaitu novelis
Mona Simpson.
[30][31][32][33][34][35]
Jobs bersekolah di Cupertino Junior High School dan
Homestead High School di
Cupertino, California,
[36] dan sering menghadiri kuliah setelah sekolah di
Hewlett-Packard Company di
Palo Alto, California. Ia kemudian dipekerjakan di sana dan bekerja bersama
Steve Wozniak sebagai karyawan musim panas.
[37] Tahun 1972, Jobs lulus dari sekolah menengah atas dan mendaftar masuk
Reed College di
Portland, Oregon. Meski ia keluar setelah satu semester,
[38] ia melanjutkan
audit kelasnya di Reed, seperti kelas
kaligrafi, dengan tidur di lantai kamar temannya, mengembalikan botol-botol Coke demi mendapatkan uang, dan mendapatkan makanan gratis mingguan di wihara
Hare Krishna setempat.
[18]Jobs kemudian berkata, "Jika aku tidak menghadiri kuliah tunggal di perguruan tinggi itu, maka Mac tidak akan memiliki beragam
huruf cetakataupun huruf dengan spasi sejajar."
[18]
Pada musim gugur 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri petemuan
Homebrew Computer Club bersama Wozniak. Ia mengambil pekerjaan sebagai teknisi di
Atari, sebuah perusahaan pembuat berbagai
permainan video populer, dengan tujuan utama menabung uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.
Jobs kemudian berangkat ke India untuk mengunjungi
Neem Karoli Baba[39] di Kainchi Ashram-nya bersama seorang teman dari Reed College (yang kelak menjadi karyawan Apple pertama),
Daniel Kottke, untuk mencari pencerahan spiritual. Ia pulang dalam keadaan menganut agama
Buddha dengan kepala tercukur dan mengenakan pakaian tradisional India.
[40][41] Pada waktu itu, Jobs sedang bereksperimen dengan
obat psikedelik dan menyebut pengalaman
LSD-nya sebagai "satu dari dua atau tiga hal terpenting yang [pernah] dilakukan dalam kehidupan [dirinya]".
[42]Ia mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya yang tidak termasuk dalam silsilah lintas budayanya tidak dapat memahami sepenuhnya setiap pemikirannya.
[42]
Jobs kembali ke pekerjaan sebelumnya di Atari dan diberikan tugas menciptakan
papan sirkuit untuk permainan
Breakout. Menurut pendiri Atari
Nolan Bushnell, Atari menawarkan $100 untuk setiap chip yang dihapuskan di mesin ini. Jobs punya sedikit ketertarikan atau pengetahuan dalam desain papan sirkuit dan membuat persetujuan dengan Wozniak untuk membagi bonusnya sama rata jika Wozniak mampu meminimalkan jumlah chip. Atari sangat terkejut karena Wozniak mengurangi jumlah chip sebanyak 50 buah, sebuah desain yang sangat ketat sampai-sampai mustahil untuk menciptakannya kembali di jalur perakitan. Pada waktu itu, Jobs memberitahu Wozniak bahwa Atari hanya memberi mereka $700 (bukannya $5000) dan Wozniak pun mendapat bagian $350.
[43][44][45][46][47][48]
[sunting]Asal mula Apple Computer

Steve Jobs dan
Bill Gates pada konferensi
D: All Things Digital kelima (
D5) tahun 2007
Tahun 1976, Steve Jobs,
Steve Wozniak dan
Ronald Wayne,
[49] dengan pendanaan dari manajer pemasaran produk dan teknisi semi-pensiun Intel
A.C. "Mike" Markkula Jr.,
[11] mendirikan Apple. Sebelum mendirikan Apple bersama-sama, Wozniak adalah peretas barang elektronik. Jobs dan Wozniak telah berteman selama bertahun-tahun, bertemu tahun 1971 ketika teman mereka, Bill Fernandez, memperkenalkan Wozniak yang berusia 21 tahun kepada Jobs yang berusia 16 tahun. Steve Jobs berusaha membuat Wozniak tertarik merakit komputer dan menjualnya. Ketika Apple terus meluas, perusahaan mulai mencari eksekutif berpengalaman untuk membantu mengelola ekspansinya.
Tahun 1978, Apple merekrut
Mike Scott dari
National Semiconductor untuk menjabat sebagai CEO yang berujung pada tahun-tahun kelam. Tahun 1983, Steve Jobs berhasil memancing
John Sculley keluar dari
Pepsi-Cola untuk menjabat sebagai CEO Apple dengan menanyakan, "Apakah kau mau menjual air gula sepanjang hidupmu, atau kau mau bekerja bersamaku dan mengubah dunia?"
[50][51] Pada tahun berikutnya, Apple menyiarkan iklan televisi
Super Bowl berjudul "
1984". Pada pertemuan pemegang saham tahunan Apple tanggal 24 Januari 1984, Jobs yang emosional memperkenalkan
Macintosh kepada hadirin yang sangat antusias;
Andy Hertzfeld menggambarkan suasana tersebut sebagai "pandemonium."
[52] Macintosh menjadi komputer kecil pertama yang sukses secara komersial dengan
antarmuka pengguna grafis. Pengembangan Mac dimulai oleh
Jef Raskin, dan diambil alih oleh Jobs.
Meski Jobs digambarkan sebagai direktur Apple yang persuasif dan karismatik, sejumlah karyawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai manajer yang selalu berubah pikiran dan temperamental. Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan Sculley, dan pada akhir Mei 1985 – setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran – Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi Macintosh.
[53]
[sunting]NeXT Computer
Pada waktu yang sama, Jobs mendirikan perusahaan komputer lain,
NeXT Computer. Seperti
Apple Lisa, teknologi stasiun kerja NeXT sangat maju; namun, industri ini menganggapnya sebagai barang mahal. Di antara karyawan yang mampu membelinya, stasiun kerja NeXT memiliki pengikut yang banyak karena kekuatan teknisnya, dan sistem pengembangan perangkat lunak
berorientasi objek sangat penting bagi mereka. Jobs memasarkan produk NeXT di bidang ilmiah dan akademik karena teknologi baru yang inovatif dan eksperimental yang dimilikinya (seperti
kernel Mach, chip
pemroses sinyal digital, dan port
Ethernet terpasang tetap).
NeXTcube digambarkan oleh Jobs sebagai komputer "antarpribadi", yang ia percayai sebagai tahap selanjutnya setelah komputer "pribadi". Ini berarti jika komputer memungkinkan orang-orang berkomunikasi dan berkolaborasi bersama dengan cara yang mudah, maka komputer dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi komputer "pribadi".
Pada masa ketika surel hanyalah teks biasa bagi sebagian besar orang, Jobs suka mendemonstrasikan sistem surel NeXT bernama
NeXTMail, sebagai contoh dari filsafat "antarpribadi"-nya. NeXTMail adalah salah satu surel pertama yang mendukung grafis dan audio tempelan yang dapat dilihat dan diklik di dalam surel.
Jobs menjalankan NeXT dengan obsesi demi kesempurnaan estetika, yang dibuktikan dengan beberapa hal seperti selubung magnesium NeXTcube. Hal ini menaruh tekanan besar pada divisi perangkat keras NeXT, dan pada tahun 1993, setelah hanya berhasil menjual 50.000 mesin, NeXT beralih sepenuhnya ke pengembangan perangkat lunak melalui peluncuran
NeXTSTEP/
Intel.
[sunting]Pixar dan Disney
Tahun 1986, Jobs membeli The Graphics Group (kemudian berganti nama menjadi
Pixar) dari divisi grafis komputer
Lucasfilm senilai $10 juta, $5 juta di antaranya diberikan kepada Lucasfilm sebagai modal.
[54]
Perusahaan baru ini, yang dulunya berpusat di Kerner Studios milik
Lucasfilm di
San Rafael, California, namun kemudian dipindahkan ke
Emeryville, California, awalnya ditujukan sebagai pengembang perangkat keras grafis canggih. Setelah bertahun-tahun gagal menjual
Pixar Image Computer, perusahaan ini dikontrak oleh Disney untuk memproduksi sejumlah film fitur animasi komputer yang kelak didanai bersama dan didistribusikan oleh Disney.
Film pertama yang diproduksi sebagai hasil kerjasama ini, yaitu
Toy Story, membawa ketenaran dan pujian kritikus kepada studio ini ketika dirilis tahun 1995. Lebih dari satu dasawarsa selanjutnya, di bawah pimpinan kreatif Pixar
John Lasseter, perusahaan ini mampu memproduksi film hit box-office
A Bug's Life (1998),
Toy Story 2 (1999),
Monsters, Inc. (2001),
Finding Nemo(2003),
The Incredibles (2004),
Cars (2006),
Ratatouille (2007),
WALL-E (2008),
Up (2009) dan
Toy Story 3 (2010).
Finding Nemo,
The Incredibles,
Ratatouille,
WALL-E,
Up dan
Toy Story 3masing-masing menerima
Academy Award for Best Animated Feature, sebuah penghargaan yang diperkenalkan tahun 2001.
Tahun 2003 dan 2004, karena kontrak Pixar dengan Disney habis, Jobs dan pimpinan eksekutif Disney
Michael Eisner mencoba menegosiasikan kerjasama baru yang akhirnya gagal,
[55] dan pada awal 2004 Jobs mengumumkan bahwa Pixar akan menjadi mitra baru untuk mendistribusikan film-filmnya setelah kontrak dengan Disney berakhir.
Bulan Oktober 2005,
Bob Iger menggantikan Eisner di Disney, dan Iger dengan cepat membentuk hubungan dengan Jobs dan Pixar. Tanggal 24 Januari 2006, Jobs dan Iger mengumumkan bahwa Disney setuju membeli Pixar dalam bentuk transaksi saham penuh senilai $7,4 miliar. Setelah persetujuan ditutup, Jobs menjadi pemegang saham tunggal terbesar
The Walt Disney Company dengan penguasaan sekitar 7% saham perusahaan tersebut.
[20] Saham Jobs di Disney jauh melampaui milik Eisner yang hanya 1,7%, dan anggota keluarga Disney
Roy E. Disney, yang hingga kematiannya tahun 2009 hanya memegang sekitar 1% saham perusahaan dan kritiknya terhadap Eisner — terutama bahwa ia membekukan hubungan Disney dengan Pixar — mempercepat turunnya Eisner. Jobs bergabung dengan dewan direktur perusahaan setelah penyelesaian penggabungan perusahaan. Jobs juga membantu mengawasi bisnis animasi gabungan Disney dan Pixar dengan jabatan pada komite pengawas khusus beranggotakan enam orang.
[sunting]Kembali ke Apple
Tahun 1996, Apple mengumumkan bahwa mereka membeli
NeXT senilai $429 juta. Persetujuan ini diakhiri pada akhir 1996,
[56] sehingga membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan bersama. Jobs menjadi kepala
de facto setelah CEO
Gil Amelio diturunkan bulan Juli. Ia secara formal menjabat sebagai pimpinan eksekutif interim pada September 1997.
[57] Pada bulan Maret 1998, demi mengonsentrasikan usaha Apple untuk mendapat laba, Jobs menghentikan sejumlah proyek, seperti
Newton,
Cyberdog, dan
OpenDoc. Dalam bulan-bulan selanjutnya, banyak karyawan yang khawatir bertemu langsung Jobs di dalam lift, "takut bahwa mereka kehilangan pekerjaan ketika pintu dibuka. Kenyataannya adalah bahwa eksekusi kilat Jobs jarang terjadi, namun beberapa korban sudah cukup untuk meneror seluruh perusahaan."
[58] Jobs juga mengubah program lisensi untuk
tiruan Macintosh, sehingga para pembuat komputer harus mengeluarkan biaya mahal untuk terus memproduksi barang.
Melalui pembelian NeXT, sebagian teknologi perusahaan ini masuk dalam produk-produk Apple, terutama
NeXTSTEP yang kemudian berubah menjadi
Mac OS X. Di bawah arahan Jobs, perusahaan ini meningkatkan penjualannya dengan pesat melalui pengenalan
iMac dan produk-produk baru lain; sejak itu, desain menarik dan merek yang kuat telah berjalan dengan baik untuk Apple. Pada Macworld Expo 2000, Jobs secara resmi menghapus embel-embel "interim" dari gelar jabatannya di Apple dan menjadi CEO permanen.
[59] Jobs berkelakar pada waktu itu bahwa ia akan memakai gelar 'iCEO.'
[60]
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mulai bercabang, memperkenalkan dan memperbarui peralatan digital lain. Melalui pengenalan pemutar musik portabel
iPod, perangkat lunak musik digital iTunes, dan
iTunes Store, perusahaan ini merambah bidang elektronik konsumen dan distribusi musik. Tahun 2007, Apple memasuki bisnis telepon seluler melalui pengenalan
iPhone, sebuah telepon seluler dengan tampilan
multi-sentuh yang juga memiliki fitur iPod dan, dengan peramban web bergeraknya sendiri, berhasil mengubah dunia peramban web bergerak. Dengan terus mendorong inovasi, Jobs juga mengingatkan karyawannya bahwa "seniman sejati mengirimkan karyanya",
[61] yang berarti bahwa mengirimkan produk pada waktunya sama pentingnya seperti inovasi dan desain menarik.
Tahun 2005, Jobs menanggapi kritik atas program daur ulang Apple yang buruk untuk
sampah elektronik di AS dengan mengecam pendukung lingkungan dan pendukung lainnya pada Pertemuan Tahunan Apple di Cupertino bulan April. Tetapi, beberapa minggu kemudian, Apple mengumumkan bahwa mereka akan menarik iPod secara gratis di toko-toko ecerannya.
Computer TakeBack Campaign ditanggapi dengan pengusungan iklan dari pesawat di atas acara kelulusan Universitas Stanford tempat Jobs menjadi pembicara utamanya.
[18] Iklan tersebut bertuliskan "Steve — Don't be a mini-player recycle all e-waste". Tahun 2006, ia terus memperluas program pendauran ulang Apple kepada setuap pengguna AS yang membeli Mac baru. Program ini meliputi pengiriman dan "pembuangan ramah lingkungan" sistem lama mereka.
[62]
[sunting]Pengunduran diri
Bulan Agustus 2011, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO Apple. Ia akan tetap menjabat di perusahaan ini sebagai ketua dewan perusahaan.
[63][64][65] Beberapa jam setelah pengumuman tersebut, saham Apple Inc. (AAPL) turun 5% dalam perdagangan pasca penutupan.
[66]Penurunan yang relatif kecil ini, jika mempertimbangkan kepentingan Jobs terhadap Apple, dikaitkan dengan fakta bahwa kesehatan Jobs terus diberitakan selama beberapa tahun, dan ia melakukan cuti medis sejak Januari 2011.
[67] Menurut
Forbes, diduga dampaknya akan terasa negatif tidak hanya di Apple, namun juga di
Walt Disney Company tempat Jobs menjabat sebagai direktur.
[68] Dalam perdagangan pasca penutupan pada hari pengumuman tersebut, saham Walt Disney Co. (DIS) turun 1,5%.
[69]
[sunting]Kehidupan bisnis
Meski Jobs hanya digaji $1 per tahun sebagai CEO Apple,
[70] ia memegang 5,426 juta saham Apple, serta 138 juta saham di Disney (yang ia terima sebagai imbalan akuisisi Pixar oleh Disney).
[71] Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai $5,1 miliar pada tahun 2009, menjadikannya orang terkaya ke-43 di Amerika Serikat.
[72] Setelah Bloomberg tidak sengaja menerbitkan obituari Jobs tahun 2008, Arik Hesseldahl dari majalah BusinessWeek mencatat bahwa "Jobs tidak dikenal luas atas hubungannya dengan kampanye filantropis", jika dibandingkan dengan upaya-upaya
Bill Gates.
[73] Setelah melanjutkan jabatannya di Apple tahun 1997, Jobs menghentikan semua program filantropi perusahaan.
[74]
[sunting]Kasus pengunduran opsi saham
Pada tahun 2001, Steve Jobs diberikan opsi saham senilai 7,5 juta lembar saham Apple dengan harga pelaksanaan $18,30, yang diduga seharusnya $21,10, sehingga menimbulkan pendapatan pajak senilai $20.000.000 yang tidak ia laporkan sebagai pendapatan. Ini menandakan terjadinya
pengunduran opsi. Apple menegaskan bahwa pendapatannya berjumlah seperti itu. Jika ditemukan adanya kebohongan, maka Jobs dapat menghadapi serangkaian tuduhan kriminal dan penalti sipil. Apple mengklaim bahwa opsi tersebut awalnya diberikan pada pertemuan dewan khusus. Lebih jauh lagi, penyelidikan terfokus pada penanggalan palsu opsi yang mengakibatkan peningkatan harga pelaksanaan retroaktif senilai $20 juta. Kasus ini akhirnya ditangani melalui penyelidikan aktif kriminal dan pemerintahan sipil,
[75] meski penyelidikan internal independen Apple yang selesai pada 29 Desember 2006 menemukan bahwa Jobs tidak mengetahui masalah ini dan bahwa opsi yang diberikan kepadanya dikembalikan tanpa pelaksanaan opsi pada tahun 2003.
[76] Pada tanggal 1 Juli 2008, sebuah tuntutan perwakilan kelompok senilai $7 miliar diajukan kepada beberapa anggota Dewan Direktur Apple atas kehilangan laba akibat penipuan sekuritas.
[77][78]
[sunting]Gaya kepemimpinan
Banyak komentar yang dilontarkan mengenai kepribadian Jobs yang agresif dan menuntut.
Fortune menulis bahwa ia "dianggap sebagai salah seorang
egomaniak terdepan di Silicon Valley."
[79] Komentar mengenai gayanya yang temperamental dapat ditemukan di
The Little Kingdom karya
Mike Moritz, satu dari beberapa biografi resmi mengenai Jobs;
The Second Coming of Steve Jobs karya Alan Deutschman; dan
iCon: Steve Jobskarya Jeffrey S. Young & William L. Simon. Tahun 1993, Jobs masuk dalam daftar Bos Paling Tegas di Amerika Serikat menurut majalah
Fortunekarena kepemimpinannya di NeXT. Pendiri pendamping Dan'l Lewin
dikutip oleh majalah Fortune, "Motivasinya tak dapat dipercaya... [n]amun kedisiplinannya tak dapat dibayangkan," yang ditanggapi kantor Jobs bahwa kepribadiannya telah berubah sejak saat itu.
[80]
Jef Raskin, bekas koleganya, pernah berkata bahwa Jobs "lebih cocok menjadi Raja Perancis," menyindir kepribadian Jobs yang meyakinkan dan mengesankan
[81]
Jobs selalu ingin menempatkan Apple beserta produknya di garis depan industri teknologi informasi dengan meramalkan dan menetapkan tren, setidaknya dalam hal inovasi dan gaya. Ia merangkum semua konsep pribadinya pada akhir pidato intisarinya di
Macworld Conference and Expobulan Januari 2007 dengan mengutip legenda hoki es
Wayne Gretzky:
[82]
Ada satu kutipan lama Wayne Gretzky yang aku sukai. 'Aku berseluncur ke tempat bola akan berhenti, bukannya mengikuti jalur bola.' Dan kami selalu mencoba melakukannya di Apple. Sejak awal sekali. Dan kami akan terus melakukannya.
—Steve Jobs
Floyd Norman mengatakan bahwa di Pixar, Jobs adalah "pribadi yang dewasa dan lembut" dan tidak pernah mengganggu proses kreatif para pembuat film.
[83]
Pada tahun 2005, Steve Jobs melarang semua buku terbitan
John Wiley & Sons dari
Apple Store sebagai tanggapan atas penerbitan biografi tidak resmi berjudul
iCon: Steve Jobs.
[84] Pada laporan laba tahunan 2010, Wiley mengatakan bahwa mereka telah "membuat persetujuan... untuk membuat judul-judul bukunya tersedia di iPad."
[85]
Jobs terdaftar sebagai penemu utama atau penemu pendamping pada lebih dari 230 hadiah paten atau permintaan paten terkait serangkaian teknologi mulai dari komputer dan alat portabel hingga antarmuka pengguna (termasuk yang berbasis sentuh), pengeras suara, papan ketik, adapter tenaga, tangga, gesper, lengan baju, tali sandang dan paket.
[86][87]
[sunting]Kehidupan pribadi
Jobs menikahi
Laurene Powell pada tanggal 18 Maret 1991. Pemimpin upacaranya adalah bhiksu
Buddha Zen,
Kobun Chino Otogawa.
[88] Keduanya dikaruniai seorang putra dan dua putri.
[89]Jobs juga memiliki seorang putri,
Lisa Brennan-Jobs (lahir 1978), dari hubungannya dengan pelukis asal Wilayah Teluk San Francisco, Chrisann Brennan.
[90] Ia sempat membesarkan putrinya sendiri ketika Jobs menolak bertanggung jawab dengan mengklaim ia steril; ia kemudian mengakui tanggung jawabnya.
[90]
Dalam biografi tidak resmi,
The Second Coming of Steve Jobs, penulis Alan Deutschman melaporkan bahwa Jobs pernah mengencani
Joan Baez. Deutschman mengutip Elizabeth Holmes, teman Jobs ketika di Reed College, bahwa ia "percaya bahwa Steve menjadi pacar Joan Baez karena Baez pernah menjadi pacar
Bob Dylan." Dalam biografi tidak resmi lainnya,
iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young & William L. Simon, para penulisnya menyatakan bahwa Jobs mungkin telah menikahi Baez, namun usianya pada waktu itu (41) berarti tidak mungkin bagi mereka untuk memiliki anak.
Model bisnis saya adalah The Beatles: Mereka adalah empat orang yang sama-sama mengurangi perilaku negatif satu sama lain; mereka seimbang. Dan keseluruhannya lebih baik daripada bagian-bagiannya. Hal-hal hebat dalam bisnis tidak dilakukan oleh satu orang, melainkan sekelompok orang.
Pada tahun 1982, Jobs membeli apartemen di
The San Remo, sebuah gedung apartemen di New York City dengan reputasi politik yang progresif, tempat
Demi Moore,
Steven Spielberg,
Steve Martin, dan Putri
Yasmin Aga Khan, putri
Rita Hayworth, juga memiliki apartemen. Melalui bantuan
I.M. Pei, Jobs menghabiskan beberapa tahun merenovasi apartemennya di dua lantai teratas menara utara bangunan ini, hanya untuk dijual lagi dua dasawarsa kemudian kepada pemain utama
U2,
Bono. Jobs tidak pernah pindah ke sana.
[92][93]
Tahun 1984, Jobs membeli sebuah puri
Kolonial Spanyol berkamar 14 seluas 17.000-
ft² (1,600
m²) yang dirancang oleh
George Washington Smith di
Woodside, California, dikenal sebagai
Jackling House. Meski berada dalam keadaan hampir tidak terurus, Jobs menetap di puri ini selama sepuluh tahun. Menurut laporan, ia menyimpan sepeda motor
BMW tua di ruang tamu, dan mengizinkan
Bill Clinton memakainya pada tahun 1998. Sejak awal 1990-an, Jobs tinggal di sebuah rumah di permukiman Old Palo Alto, Palo Alto. Presiden Clinton makan malam bersama Jobs dan 14 CEO Silicon Valley di sana pada 7 Agustus 1996 dengan makanan yang disediakan oleh
Greens Restaurant.
[94][95] Clinton membalasnya dan Jobs, seorang penyumbang untuk
Partai Demokrat, tidur di kamar tidur Lincoln di
Gedung Putih.
[96]
Jobs membiarkan Jackling House tidak terurus dan berencana meruntuhkannya dan membangun rumah yang lebih kecil di tanah tersebut; namun ia mendapat keluhan dari pelindung budaya setempat atas rencananya. Bulan Juni 2004, Dewan Kota Woodside memberikan Jobs lampu hijau untuk meruntuhkan puri ini dengan syarat ia mengiklankan properti ini selama satu tahun untuk melihat jika ada orang yang mau memindahkannya ke tempat lain dan memperbaikinya. Sejumlah orang tertarik, termasuk beberapa orang yang memiliki pengalaman memperbaiki properti tua, namun tidak ada perjanjian yang dicapai. Kemudian pada tahun yang sama, sekelompok pelindung budaya setempat melakukan tindakan hukum untuk mencegah peruntuhan. Bulan Januari 2007, Jobs tidak diizinkan meruntuhkan properti ini melalui keputusan pengadilan.
[97] Keputusan pengadilan berbalik secara banding pada Maret 2010 dan puri ini diruntuhkan pada Februari 2011.
[98]
Mobil pilihannya adalah Mercedes SL 55 AMG perak tahun 2006 yang tidak memiliki plat nomor mobil.
[102][103]
Jobs pernah terlibat perang mulut dengan
Dell Computer CEO
Michael Dell, berawal ketika Jobs mengkritik Dell karena menciptakan "kotak beige yang tidak inovatif."
[104] Tanggal 6 Oktober 1997, di
Gartner Symposium, ketika Michael Dell ditanyai apa yang akan ia lakukan jika ia memiliki Apple Computer yang sedang bermasalah, ia berkata "Saya akan menutupnya dan mengembalikan uangnya kepada para pemegang saham."
[105] Tahun 2006, Steve Jobs mengirimkan surel kepada semua karyawannya ketika
kapitalisasi pasar Apple naik melampaui Dell. Isi surel tersebut:
[106]
Tim, sepertinya Michael Dell tidak pintar memprediksikan masa depan. Berdasarkan penutupan pasar saham hari ini. Apple memiliki nilai lebih tinggi daripada Dell. Saham bergerak ke atas dan ke bawah, dan semua bisa jadi berbeda esok hari, namun saya pikir hari ini kita pantas merenung sejenak. Steve.
Pada awal Agustus 2006, Jobs menyampaikan pidato intisari untuk
Worldwide Developers Conference tahunan Apple. Penampilannya yang "kurus, hampir kering" dan penyampaian "tanpa daftar" yang tidak biasa,
[111][112] beserta pilihannya untuk mengalihkan bagian-bagian penting pidatonya kepada presenter lain, memunculkan banjir spekulasi tentang kesehatannya di media dan Internet.
[113] Namun menurut laporan jurnal
Ars Technica, peserta
WWDC yang melihat Jobs secara pribadi mengatakan ia "tampak baik-baik saja".
[114] Setelah pidato tersebut, juru bicara Apple mengatakan bahwa "Steve sangat sehat."
[115]
Dua tahun kemudian, masalah sejenis dialami Jobs pada pidato intisarinya di WWDC 2008.
[116] Para pejabat Apple mengatakan Jobs adalah korban "serangga umum" dan sedang mengonsumsi antibiotik,
[117] sementara yang lainnya menduga
kemunculannya yang kakeksia diakibatkan oleh prosedur Whipple.
[118] Pada konferensi Juli yang membahas laba Apple, peserta menanggapi pertanyaan berulang mengenai kesehatan Steve Jobs dengan menegaskan bahwa itu "masalah pribadi". Sementara yang lainnya menyuarakan opini bahwa pemegang saham memiliki hak untuk mengetahui lebih jauh agar dapat memberikan Jobs pendekatan untuk menjalankan perusahaannya.
[119] New York Times menerbitkan artikel berdasarkan percakapan telepon tidak terekam bersama Jobs, mencatat bahwa "meski masalah kesehatannya lebih buruk daripada 'serangga umum', penyakitnya tidak membahayakan nyawanya dan ia tidak mengidap kanker kembali."
[120]
Pada tanggal 28 Agustus 2008,
Bloomberg keliru menerbitkan
obituari 2.500 kata tentang Jobs dalam layanan berita perusahaan yang berisikan spasi kosong untuk usia dan penyebab kematiannya (saluran berita umumnya menyimpan obituari yang terus diperbarui untuk memfasilitasi penyampaian berita mengenai kematian mendadak seorang figur terkenal). Meski kesalahan ini dengan cepat diperbaiki, banyak saluran berita dan blog yang melaporkan masalah ini,
[121][122][123] sehingga kembali memunculkan rumor-rumot mengenai kesehatan Jobs.
[124] Jobs menanggapi pada pidato
Let's Rock Apple bulan September 2008 dengan mengutip
Mark Twain: "Laporan kematianku sangat dilebih-lebihkan."
[125] Pada acara media setelah itu, Jobs menutup presentasinya dengan slide bertuliskan "110/70" yang berarti
tekanan darahnya, seraya menyatakan bahwa ia tidak akan menanggapi lagi pertanyaan mengenai kesehatannya.
[126]
Pada tanggal 16 Desember 2008, Apple mengumumkan bahwa wakil presiden pemasaran
Phil Schiller akan menyampaikan pidato intisari terakhir perusahaan ini di
Macworld Conference and Expo 2009, dan kembali memunculkan pertanyaan mengenai kesehatan Jobs.
[127][128][129] Dalam pernyataan tanggal 5 Januari 2009 di
Apple.com,
[130] Jobs mengatakan bahwa ia mengalami "ketidakseimbangan
hormon" selama beberapa bulan.
[131] Pada tanggal 14 Januari 2009, dalam memo internal Apple, Jobs menulis bahwa pada minggu sebelumnya ia telah "mempelajari bahwa masalah kesehatanku lebih rumit daripada yang kubayangkan" dan mengumumkan cuti enam bulan sampai akhir Juni 2009 untuk memungkinkan ia fokus pada kesehatannya.
Tim Cook, yang sebelumnya menjabat sementara sebagai CEO pada cuti Jobs tahun 2004, menjabat kembali sebagai CEO Apple untuk sementara,
[132] dan Jobs masih terlibat dalam "keputusan strategis besar".
[132]
Pada tanggal 17 Januari 2011, satu setengah tahun setelah Jobs kembali dari transplantasi hatinya, Apple mengumuman bahwa ia diberikan cuti medis. Jobs mengumumkan kepergiannya melalui surat kepada karyawannya, menyatakan bahwa keputusan tersebut dibuat "agar ia dapat fokus pada kesehatannya." Selama cuti medisnya tahun 2009, Apple mengumumkan bahwa
Tim Cook akan menangani operasi harian dan Jobs akan terus terlibat dalam keputusan strategis besar perusahaan.
[135][136] Meski cuti, ia sempat tampil di acara peluncuran
iPad 2 (2 Maret), pidato intisari
WWDC untuk memperkenalkan
iCloud (6 Juni), dan di hadapan dewan kota Cupertino (7 Juni).
[137]
Jobs mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Apple pada 24 Agustus 2011. Dalam suratnya, Jobs menulis bahwa ia "tidak bisa lagi menjalani tugas dan pekerjaannya sebagai CEO Apple."
[138]
Jobs meninggal dunia di rumahnya pada tanggal 5 Oktober 2011 akibat komplikasi
kanker pankreas bentuk langka.
[139] Kematiannya diumumkan oleh Apple dalam sebuah pernyataan sebagai berikut:
Kami sangat berduka untuk mengabarkan bahwa Steve Jobs telah meninggal dunia hari ini.
Kecerdasan, semangat dan energi Steve adalah sumber inovasi berharga yang memperkaya dan memperbaiki hidup kita semua. Dunia menjadi lebih baik karena Steve.
Cinta terbesarnya adalah untuk istrinya, Laurene, dan keluarganya. Kami berduka untuk mereka dan semua orang yang tersentuh oleh perjuangannya yang luar biasa."
[24]
Jobs meninggalkan Laurene, istrinya selama 20 tahun, tiga anak mereka dan
Lisa Brennan-Jobs, putri Jobs dari hubungan sebelumnya.
[140] Keluarganya merilis pernyataan yang mengatakan bahwa ia "meninggal dalam damai".
[141][142]
Mulai 5 Oktober 2011, situs web perusahaan Apple menyambut para pengunjung dengan halaman sederhana yang menampilkan nama Jobs dan masa hidupnya di samping potret wajahnya yang berwarna hitam putih. Dengan mengklik gambar Jobs, pengunjung bisa melihat obituari bertuliskan "Apple telah kehilangan seorang visioner dan jenius yang kreatif, dan dunia telah kehilangan seorang sosok yang luar biasa. Beberapa di antara kita yang cukup beruntung mengenal dan bekerja bersama Steve telah kehilangan seorang sahabat dan guru inspiratif. Steve meninggalkan sebuah perusahaan yang hanya ia yang bisa membangunnya, dan semangatnya akan selalu menjadi dasar perusahaan Apple." Sebuah alamat surel juga diterbitkan agar masyarakat bebas berbagi kenangan, ucapan belasungkawa, dan pikiran mereka tentang Steve Jobs.
[143][144]
Pemakaman kecil tertutup dilaksanakan pada 7 Oktober 2011.
[151]
Bulan Agustus 2009, Jobs terpilih sebagai pengusaha paling dikagumi di antara para remaja berdasarkan survei oleh
Junior Achievement.
[156] Tanggal 5 November 2009, Jobs diberi gelar CEO dasawarsa ini oleh
Fortune Magazine.
[157] Bulan November 2009, Jobs menempati peringkat ke-57 dalam
Forbes: The World's Most Powerful People.
[158] Bulan Desember 2010,
Financial Times memberi Jobs gelar sebagai tokoh tahun ini, mengakhiri artikelnya dengan menyatakan, "Dalam otobiografinya,
John Sculley, mantan eksekutif PepsiCo yang pernah memimpin Apple, mengatakan sesuatu tentang ambisi pria yang ia pecat: 'Apple harusnya menjadi perusahaan produk konsumen yang luar biasa. Ini rencana gila. Teknologi tinggi tidak dapat dirancang dan dijual sebagai produk konsumen.' Sungguh salah pernyataan ini".
[159]
Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius
[160][161][162][163] dalam bidang bisnis,
[164][165][166] inovasi,
[167] dan desain produk,
[168] dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern,
[160][162][167] merevolusi enam industri yang berbeda,
[161] dan "contoh bagi semua kepala eksekutif".
[161] Kematiannya ditanggapi secara luas
[169] dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.
[163]
[sunting]Dalam budaya masyarakat
Karena usianya yang muda, kekayaan besar, dan karismanya, Jobs sang pendiri Apple menjadi simbol perusahaan dan industrinya. Ketika
TIME menamai komputer sebagai
"Machine of the Year" tahun 1982, majalah ini menerbitkan profil panjang tentang Job sebagai "maestro mikro terkenal."
[172][173] Jobs sempat muncul dalam tiga film mengenai sejarah industri komputer pribadi:
- ^ Steve Jobs: A tribute to the cousin I never met Gulfnews, Diakses tanggal 12 Oktober 2011
- ^ a b c "Smithsonian Oral and Video Histories: Steve Jobs". Smithsonian Institution. 20 April 1995. Diakses pada 20 September 2006.
- ^ a b "Apple — Press Info — Bios — Steve Jobs". Apple Inc.. 1 Mei 2006. Diakses pada 20 September 2006.
- ^ "Putting Pay for Performance to the Test ", New York Times, 8 April 2007.
- ^ "Apple again pays Jobs $1 salary ", (CNET News.com), 13 Maret 2006.
- ^ "Jobs' salary remained at $1 in 2005 ", AppleInsider, 14 Maret 2006.
- ^ "Steve Jobs banks his $1 salary, loses $500m ", The Independent, 8 Januari 2009. Diakses pada 2 Oktober 2009.
- ^ "Forbes 400 Richest Americans ", Forbes, 8 Maret 2012. Diakses pada 10 Maret 2011.
- ^ "The Walt Disney Company and Affiliated Companies – Board of Directors". The Walt Disney Company. Diakses pada 2 Oktober 2009.
- ^ Elkind, Peter, "The trouble with Steve Jobs ", (Fortune), 15 Maret 2008. Diakses pada 21 Juli 2008.
- ^ a b c Markoff, John, "An 'Unknown' Co-Founder Leaves After 20 Years of Glory and Turmoil ", New York Times, 1 September 1997. Diakses pada 24 Agustus 2011.
- ^ Apple Inc. (2011-08-24). Steve Jobs Resigns as CEO of Apple. Siaran pers. Diakses pada 2011-08-24.
- ^ "Steve Jobs Resigns as Apple CEO ". Diakses pada 24 Agustus 2011.
- ^ IMDB, "Toy Story" Credits
- ^ Kahney, Leander, "Wired News: We're All Mac Users Now ", Wired News, 6 Januari 2004. Diakses pada 20 September 2006.
- ^ "America's Most Admired Companies: Jobs' journey timeline ", CNNMoney.com. Diakses pada 24 Mei 2010. Jobs and a team of engineers visit Xerox PARC, where they see a demo of mouse and graphical user interface
- ^ Vivek Kaul (May 11, 2009). "What Steve Jobs did when he was fired from Apple". DNA (newspaper).
- ^ a b c d "'You've got to find what you love,' Jobs says ", Stanford Report, 14 Juni 2005. Diakses pada 31 Maret 2006."I didn't see it then, but it turned out that getting fired from Apple was the best thing that could have ever happened to me".
- ^ "Pixar History – 1986". Pixar. Diakses pada 25 April 2008.
- ^ a b January 25, 2006 Disney buys Pixar for $7.4 bn, rediff.com
- ^ "The Walt Disney Company — Steve Jobs Biography".
- ^ Holson, Laura M., "Disney Agrees to Acquire Pixar in a $7.4 Billion Deal ", The New York Times, 25 Januari 2006. Diakses pada 17 Januari 2010.
- ^ "Pixar Becomes Unit of Disney ", (The New York Times & The Associated Press), 6 Mei 2006. Diakses pada 17 Januari 2010.
- ^ a b Apple Inc. (October 5, 2011). Statement by Apple's Board of Directors. Siaran pers. Diakses pada October 5, 2011.
- ^ Rushe, Dominic, "Steve Jobs, Apple co-founder, dies at 56 ", The Guardian, 6 Oktober 2011.
- ^ «Mother: Clara Hagopian (adoptive mother, accountant)» – Steve Jobs biography at NNDB.
- ^ a b Sherman, Suzan. "BOMB Magazine: Mona Simpson by Ameena Meer". Bombsite.com. Diakses pada 11 November 2010.
- ^ Smith, David, "The non-stop revolutionary ", The Guardian, 29 Januari 2006.
- ^ Lohr, Steve, "Creating Jobs ", The New York Times, 12 Januari 1997.
- ^ Alan Deutschman, Richard Siklos, Heather Halberstadt, John Brodie, Duff McDonald, Craig Offman and Richard Rushfield, "The New Establishment 2005: The 50 Most Powerful Leaders of the Information Age", Vanity Fair, October 1, 2005.
- ^ Andy Behrendt, "Apple Computer mogul's roots tied to Green Bay", Green Bay Press-Gazette, December 4, 2005.
- ^ David Smith, "The non-stop revolutionary", The Observer (U.K.), January 26, 2006.
- ^ Rob Waugh, additional reporting by Paul Henderson, "iGod—how Apple went bad, and made billions from doing it", Daily Mail (U.K.), April 30, 2008.
- ^ "Steve Jobs, Apple's iGod: Profile", Telegraph (U.K.), January 14, 2009.
- ^ Elkind, Peter, "The trouble with Steve Jobs ", (CNN), 4 Maret 2008.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamainc
- ^ "Biography: Steve Jobs". The Apple Museum. Diakses pada 18 Mei 2006.
- ^ Campbell, Duncan, "The Guardian Profile: Steve Jobs ", The Guardian, 8 Juni 2004. Diakses pada 31 Maret 2006.
- ^ http://www.repubblica.it/2008/06/sezioni/scienza_e_tecnologia/santone-silicon-valley/santone-silicon-valley/santone-silicon-valley.html
- ^ Andrews, Amanda, "Steve Jobs, Apple's iGod: Profile ", The Daily Telegraph, 14 Januari 2009. Diakses pada 29 Oktober 2009.
- ^ "Steve Jobs profile: Apple's hard core ", (News scotsman), 11 Januari 2009. Diakses pada 29 Oktober 2009.
- ^ a b Markoff, John (2005). What the Dormouse Said: How the 60s Counterculture Shaped the Personal Computer Industry. The Penguin Group. pg. xviii–xix. ISBN 0-670-03382-0.
- ^ Letters – General Questions Answered, Woz.org
- ^ Wozniak, Steven: "iWoz", a: pages 147–148, b: page 180. W. W. Norton, 2006. ISBN 978-0-393-06143-7
- ^ Kent, Stevn: "The Ultimate History of Video Games", pages 71–73. Three Rivers, 2001. ISBN 0-7615-3643-4
- ^ "Player 2 Stage 1: The Coin Eaters". Thedoteaters.com. 29 September 2007. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "Breakout". Arcade History. 25 Juni 2002. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "Classic Gaming: A Complete History of Breakout". Classicgaming.gamespy.com. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Owen W. Linzmayer, No Starch Press. "Apple Confidential: The Real Story of Apple Computer, Inc.", The Denver Post.
- ^ Leonard, Andrew (September 28, 1999). "Do penguins eat apples?". Salon.com. Diakses pada 10 Februari 2007.
- ^ "His Opportunity to Change the World".
- ^ Hertzfeld, Andy. "The Times They Are A-Changin'". folklore.org.
- ^ Hertzfeld, Andy. "The End Of An Era". folklore.org.
- ^ "Pixar Founding Documents". Alvyray.com. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Wolff, Michael, "iPod, Therefore I am", Vanity Fair magazine, April, 2006. Retrieved September 3, 2010.
- ^ Apple Computer, Inc. Finalizes Acquisition of NeXT Software Inc., Apple Inc., February 7, 1997. Retrieved on June 25, 2006.
- ^ "Apple Formally Names Jobs as Interim Chief ", New York Times, 17 September 1997. Diakses pada 27 Juni 2011.
- ^ "The once and future Steve Jobs ", Salon.com, 11 Oktober 2000.
- ^ Norr, Henry, "MacWorld Expo / Permanent Jobs / Apple CEO finally drops 'interim' from title ", SF Gate, 6 Januari 2000. Diakses pada 27 Juni 2011.
- ^ "Jobs announces new MacOS, becomes 'iCEO' ", (CNN), 5 Januari 2000.
- ^ "Real Artists Ship".
- ^ "Apple Improves Recycling Plan ", PC Magazine, 21 April 2006.
- ^ Siegler, MG. "Steve Jobs Resigns As CEO Of Apple". TechCrunch. Diakses pada 25 Agustus 2011.
- ^ Gupta, Poornima (2011-08-18). "Steve Jobs Quits". Reuters.com. Diakses pada 25 Agustus 2011.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamawordswithmeaning1
- ^ "AAPL: Summary for Apple Inc.- Yahoo! Finance". Finance.yahoo.com. 2 Januari 2007. Diakses pada 25 Agustus 2011.
- ^ Valentino-DeVries, Jennifer (2011-08-24). "Apple’s Stock: Looks Like Jobs’s Departure Was Priced In".The Wall Street Journal. Diakses pada 25 Agustus 2011.
- ^ Steve Schaefer (2011-07-26). "Forbes". Forbes. Diakses pada 25 Agustus 2011.
- ^ "DIS: Summary for Walt Disney Company (The) Commo- Yahoo! Finance". Finance.yahoo.com. Diakses pada 25 Agustus 2011.
- ^ "Executive salaries on the rise again" (dalam bahasa Australian). Slideshow. Nine MSN. p. 5. Diakses pada 11 Mei 2011.
- ^ "Steve Jobs is $300 million richer". Fortune. Retrieved June 10, 2010.
- ^ "The 400 Richest Americans 2009". Fortune. Retrieved August 12, 2010.
- ^ "Thoughts On The Steve Jobs Legacy". Bloomberg Businessweek. Retrieved August 12, 2010.
- ^ "The Trouble With Steve Jobs". Fortune. Retrieved August 12, 2010.
- ^ "New questions raised about Steve Jobs's role in Apple stock options scandal ", 28 Desember 2006.
- ^ "Apple restates, acknowledges faked documents ", EE Times, 29 Desember 2006. Diakses pada 1 Januari 2007.
- ^ "Group Wants $7B USD From Apple, Steve Jobs, Executives Over Securities Fraud".
- ^ "Apple, Steve Jobs, Executives, Board, Sued For Securities Fraud".
- ^ Colvin, Geoff, "Steve Jobs' Bad Bet. ", (Fortune), 19 Maret 2007. Diakses pada 23 Februari 2011.
- ^ Dumaine, Brian, "AMERICA'S TOUGHEST BOSSES In an era of endless restructuring, cutting heads like Robespierre on a rampage is just average. These leaders inflict pain by messing with your mind as well. Here's what they're like to work for ", (CNN), 18 Oktober 1993.
- ^ Appleyard, Bryan, "Steve Jobs: The man who polished Apple ", The Sunday Times, 16 Agustus 2009, hlm. 2. Diakses pada 23 Februari 2011.
- ^ "JOBS MACWORLD 07". blog.seattlepi.nwsource.com. 8 Oktober 2007. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Floyd Norman. "Steve Jobs: A Tough Act to Follow ", Jim Hill Media, 19 Januari 2009. Diakses pada 19 Januari 2009.
- ^ Hafner, Katie, "Steve Jobs' Review of His Biography: Ban It ", The New York Times, 30 April 2005, hlm. Technology. Diakses pada 16 Oktober 2006.
- ^ Weinman, Sarah, "Education Publisher John Wiley & Sons Closes Fiscal Year on a Strong Note ",DailyFinance, (AOL), 17 Juni 2010. Diakses pada 3 September 2010.
- ^ "IN/"Jobs, Steven"" "Governmental patent database". Diakses pada 7 Juni 2010.
- ^ "IN/"Jobs, Steve"" "Governmental patent database". Diakses pada 7 Juni 2010.
- ^ Elkind, Peter, "Steve Jobs (pg 2) – Mar. 4, 2008 ", (CNN), 4 Maret 2008. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "Slideshow from CNBC". CNBC. Diakses pada 3 Juli 2011.
- ^ a b Elkind, Peter, "The trouble with Steve Jobs ", (Fortune), 15 Maret 2008. Diakses pada 6 Januari 2009.
- ^ "Videos – Free video downloads and streaming video – CNET TV". Cnettv.cnet.com. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Morgenson, Gretchen, "At home with Steve Jobs", Forbes, 28 Desember 1987. Diakses pada 30 April 2007.
- ^ Tallant, Nicola, "Bono's E11.5M 'Bargain Buy'", The Sunday People, 1 Mei 2005. Diakses pada 30 April 2007.
- ^ Mitchell, Alison. "Building a Bulging War Chest: How Clinton Financed His Run ", The New York Times, 27 Desember 1996, hlm. 8. Diakses pada 26 Agustus 2011.
- ^ Gauvin, Peter and Arrington, Vanessa. "WAVERLEY STREET: Clinton stops by Palo Alto for dinner", (Palo Alto Online), 9 Agustus 1996. Diakses pada 26 Agustus 2011.
- ^ Kahney, Leander. "Jobs for President? Not This Time ", Wired, (Condé Nast), 27 Januari 2003. Diakses pada 26 Agustus 2011.
- ^ Egelko, Bob, "Appeals court says Jobs can't raze Woodside mansion ", San Francisco Chronicle, 10 Januari 2007.
- ^ Samuels, Diana, "Demolition begins on Steve Jobs' Woodside Mansion ", Mercury News, 16 Februari 2011.
- ^ "Gizmodo on Steve Jobs' attire". Gizmodo.com. 28 Februari 2006. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Merriam-Webster Online Dictionary. 2009. "pescatarian." [Online] Merriam Webster, Inc. Available athttp://www.merriam-webster.com/dictionary/pescatarian [Accessed July 17, 2009]
- ^ "Jobs gets out of the Happy Meal business ", (ZDNet), 9 Mei 2006. Diakses pada 23 Juni 2010. Kutipan: ... Jobs, who is a pescetarian (neither vegetarian nor vegan as is often reported), ....
- ^ What kind of car does Steve Jobs drive?. Celebrity Car. Diakses pada 18 Agustus 2010
- ^ Basile, Ray. Steve Jobs Barcode License Plate Mystery Solved. iPhone Savior. Diakses pada 18 Agustus 2010
- ^ "If Apple can go home again, why not Dell?" CNET News. May 19, 2008.
- ^ "Dell: Apple should close shop ", CNET.
- ^ Markoff, John, "Michael Dell Should Eat His Words, Apple Chief Suggests ", The New York Times, 16 Januari 2006. Diakses pada 24 Mei 2010.
- ^ a b c d Evangelista, Benny, "Apple's Jobs has cancerous tumor removed ", San Francisco Chronicle, 2 Agustus 2004, hlm. A1. Diakses pada 9 Agustus 2006.
- ^ "Pancreatic Cancer Treatment". Mayo Clinic. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Markoff, John, "Talk of Chief’s Health Weighs on Apple’s Share Price ", 23 Juli 2008.
- ^ Elmer, Philip (June 13, 2008). "Steve Jobs and Whipple". Apple20.blogs.fortune.cnn.com. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "Looking very thin, almost gaunt":Kahney, Leander. "Has Steve Jobs Lost His Magic?". Cult of Mac. Wired News. Diakses pada 8 Agustus 2006.
- ^ "[The audience was] uninspired (and concerned) by Jobs' relatively listless delivery":Meyers, Michelle, "Jobs speech wasn’t very Jobs-like ", BLOGMA, (CNET News.com). Diakses pada 8 Agustus 2006.
- ^ Saracevic, Al, "Where's Jobs' Mojo? ", San Francisco Chronicle, 9 Agustus 2006, hlm. C1. Diakses pada 9 Agustus 2006.
- ^ Cheng, Jacqui. "What happened to The Steve we know and love?". Infinite Loop. Ars Technica. Diakses pada 8 Agustus 2006.
- ^ Claburn, Thomas (August 11, 2006). "Steve Jobs Lives!". InformationWeek. Diakses pada 9 Oktober 2007.
- ^ "Business Technology: Steve Jobs' Appearance Grabs Notice, Not Just the IPhone ", The Wall Street Journal. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "Apple says Steve Jobs feeling a little under the weather" in AppleInsider.
- ^ Elmer, Philip (June 13, 2008). "Fortune Magazine Article". Apple20.blogs.fortune.cnn.com. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "Steve Jobs and Apple" Marketing Doctor Blog. July 24, 2008.
- ^ Talking Business: Apple’s Culture of Secrecy The New York Times (July 26, 2008).
- ^ "Steve Jobs' Obituary, As Run By Bloomberg". Gawker Media. 27 Agustus 2008. Diakses pada 28 Agustus 2008.
- ^ Moore, Matthew, "Steve Jobs Obituary Published By Bloomberg ", The Daily Telegraph, 28 Agustus 2008. Diakses pada 28 Agustus 2008.
- ^ "Bloomberg mistakenly publishes Steve Jobs obituary". Yahoo! News. Yahoo!. 28 Agustus 2008. Diakses pada 28 Agustus 2008.[pranala nonaktif]
- ^ "Bloomberg publishes Jobs obit but why?". Zdnet Blogs. ZDnet. 28 Agustus 2008. Diakses pada 29 Agustus 2008.
- ^ "Apple posts 'Lets Rock' event video". Macworld. 10 September 2008. Diakses pada 11 September 2008.
- ^ "Live from Apple's "spotlight turns to notebooks" event". Engadget. 14 Oktober 2008. Diakses pada 14 Oktober 2008.
- ^ Stone, Brad, "Apple's Chief to Skip Macworld, Fueling Speculation ", The New York Times, 17 Desember 2008. Diakses pada 24 Mei 2010.
- ^ Apple abandons Macworld amid Jobs illness rumours Daily Headlines – GQ.com UK
- ^ "Steve Jobs' Health Declining Rapidly, Reason for Macworld Cancellation – Steve Jobs' health". Gizmodo. 30 Desember 2008. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Jobs, Steve (January 5, 2009). "Letter from Apple CEO Steve Jobs". Apple.com. Apple Inc.. Diakses pada 20 Januari 2009.
- ^ "Apple's Jobs admits poor health ", BBC News, 5 Januari 2009. Diakses pada 5 Januari 2009.
- ^ a b "Apple Media Advisory". Apple Inc.. 14 Januari 2009. Diakses pada 14 Januari 2009.
- ^ "Steve Jobs Receives Liver Transplant – Methodist Le Bonheur Healthcare". Methodisthealth.org. 23 Juni 2009. Diakses pada 19 April 2010.[pranala nonaktif]
- ^ a b "Steve Jobs recovering after liver transplant ", (CNN), 23 Juni 2009. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Helft, Miguel, "Apple Says Steve Jobs Will Take a New Medical Leave ", 17 Januari 2010. Diakses pada 17 Januari 2010.
- ^ "Steve Jobs to take medical leave of absence but remain Apple CEO".
- ^ Abell, John (June 8, 2011). "Video: Jobs Pitches New ‘Mothership’ to Approving Cupertino City Council". Epicenter. Wired. Diakses pada 9 Juni 2011.
- ^ "APPLE RESIGNATION LETTER". Apple. Diakses pada 29 Agustus 2011.
- ^ Voice of America (October 7, 2011). Rare Pancreatic Cancer Caused Steve Jobs' Death. Siaran pers. Diakses pada October 7, 2011.
- ^ Griggs, Brandon, "Steve Jobs, Apple founder, dies ", (CNN), 5 Oktober 2011.
- ^ Steve Jobs' Family (October 5, 2011). Statement by Steve Jobs' Family. Siaran pers. Diakses pada October 6, 2011.
- ^ Yukari Iwatani Kane (October 6, 2011). "Steven Paul Jobs, 1955–2011: Apple Co-Founder Transformed Technology, Media, Retailing And Built One of the World's Most Valuable Companies".The Wall Street Journal. Diakses pada 8 Oktober 2011.
- ^ "Apple website pays tribute to Steve Jobs". The Times of India. India. 5 Oktober 2011. Diakses pada 7 Oktober 2011.
- ^ "Remembering Steve Jobs". Apple Inc.. Diakses pada 6 Oktober 2011.
- ^ The White House (October 5, 2011). Statement by the President on the Passing of Steve Jobs.Siaran pers.
- ^ Steve Jobs
- ^ "1955–2011: Steve Jobs". Wired News. 6 Oktober 2011.
- ^ Rachel Metz. "As millions mourn Jobs' death, Apple co-founder Wozniak recalls a friend, great businessman ", 6 Oktober 2011. Diakses pada 6 Oktober 2011.
- ^ "Industry Icons Unique Legacy". Sky News. 6 Oktober 2011. Diakses pada 7 Oktober 2011.
- ^ Patricia Sellers. "George Lucas on Steve Jobs ", Fortune, 6 Oktober 2011. Diakses pada 6 Oktober 2011.
- ^ Ian Sherr; Geoffrey A. Fowler. "Steve Jobs Funeral Is Friday ", The Wall Street Journal, 7 Oktober 2011.
- ^ "THE NATIONAL MEDAL OF TECHNOLOGY RECIPIENTS 1985 Laureates". Uspto.gov. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "National Winners | public service awards". Jefferson Awards.org. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ "25 most powerful people in business 1. Steve Jobs ", (CNN). Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Jobs inducted into California Hall of Fame, California Museum. Retrieved 2007.
- ^ "Steve Jobs bigger than Oprah!" (PDF). Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Lashinsky, Adam, "Steve Jobs: CEO of the decade ", (CNN), 5 November 2009. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ Noer, Michael, "The World's Most Powerful People ", Forbes, 11 November 2009.
- ^ Richard Waters and Joseph Menn, "Silicon Valley visionary who put Apple on top," Financial Times,December 22, 2010. The actual text from the biography is:
- Apple was supposed to become a wonderful consumer products company. That's why it hired a soft-drinks guy in the first place. By now, however, I knew this was a lunatic plan; our race to realize it had been a death march. Technology companies are only superficially in the same category as consumer products companies. We couldn't bend reality to all our dreams of changing the world. The world would also have to change us. Our perspective had been hopelessly wrong. High tech could not be designed and sold as a consumer product. The consumer business had collapsed at the end of 1984. Most people who bought computers stuffed them in the closet because balancing a checkbook wasn't reason enough to flick on the switch. Consumers weren't ready to put computers in their homes as easily as they installed telephones, refrigerators, televisions, and even Cuisinarts. They weren't willing to pay a couple of thousand dollars for something they didn't know what to do with. John Sculley and John A. Byrne, Odyssey: Pepsi to Apple – a journey of adventure, ideas and the future, Harper & Row, 1987
- ^ a b Roeper, Richard (2011 [last update]). "Steve Jobs' impact goes far beyond phones, computers".Chicago Sun-Times. Diakses pada 7 Oktober 2011. "Steve Jobs was one of the most foremost pioneers of our time... he made a difference that will be felt for 560 years to come"
- ^ a b c "Leading article: The sad loss of one of a kind ", The Independent, (INM), 6 Oktober 2011. Diakses pada 6 Oktober 2011. Kutipan: Steve Jobs revolutionised no fewer than six different industries: personal computers, mobile phones, music publishing, animated films, digital publishing and tablet computing... His genius was unconfined... an exemplar for all chief executives... a visionary...".
- ^ a b Fairweather, Alastair (October 6, 2011). "Steve Jobs: A genius to the end". Mail & Guardian Online (South Africa). Diakses pada 7 Oktober 2011. "Through sheer hard work... Jobs changed the world not once but three times. His companies and products have delighted and inspired hundreds of millions."
- ^ a b Rushton, Katherine, "Apple: can the company continue the magic of Steve Jobs? ", The Daily Telegraph, (TMG), 6 Oktober 2011. Diakses pada 6 Oktober 2011. Kutipan: Steve Jobs encapsulated a rare union of technological genius and an instinctive and perfectionist eye for design... his death is a major loss to the world at large.
- ^ Goodwins, Rupert (October 6, 2011). "Steve Jobs and the limits of genius". ZDNet. Diakses pada 7 Oktober 2011. "[H]e was a genius, in any way that makes sense of the word. Most particularly, it works in its original senses – a spirit, the light of the fire, a unique, primal, driving intelligence. Nobody else could do what he did, not even after 30 years of seeing him do it ... He was a visionary, a catalyst and a motivator. He saw things that nobody else could see; he made them happen... Steve Jobs was a superb technologist but a better businessman: that is his legacy""
- ^ Schuman, Michael (October 6, 2011). "Steve Jobs the businessman: Can Apple thrive without him?". Time magazine (Curious Capitalist column). Diakses pada 6 Oktober 2011. "[I]n the world of business, he will also be honored as an absolutely brilliant CEO... Jobs was probably unrivaled in the world today in matching great ideas with savvy marketing and pristine execution"
- ^ Lashinsky, Adam, "Steve Jobs: CEO of the decade ", (CNN), 5 November 2009. Diakses pada 19 April 2010.
- ^ a b Chapman, Glen (October 6, 2011). "Apple 'genius' Steve Jobs dies from cancer". WNCF TV. Diakses pada 6 Oktober 2011. "US President Barack Obama paid tribute to one of America's "greatest innovators.... He transformed our lives, redefined entire industries, and achieved one of the rarest feats in human history: he changed the way each of us sees the world""
- ^ Gelernter, David, "Steve Jobs and the Coolest Show on Earth ", The Wall Street Journal, (Dow Jones), 6 Oktober 2011. Diakses pada 6 Oktober 2011. Kutipan: Steve Jobs had a genius for seeing what was good and refining, repackaging and reselling it with dazzling panache. He knew what engineering was for, he understood elegance and he made machines that were works of art..
- ^ Chapman, Glen (October 6, 2011). "Apple 'genius' Steve Jobs dies from cancer". WNCF TV. Diakses pada 6 Oktober 2011. "Tributes flowed in from around the world ... Ordinary people, many of whom learned of his death on their iPhones and iPads, swamped Twitter using the trending hashtag#thankyousteve to pay tribute..."
- ^ Cain Miller, Claire. "Where Some Earn Enmity, Jobs Won Affection ", The New York Times, 25 Agustus 2011. Diakses pada 26 Agustus 2011.
- ^ Nocera, Joe. "What Makes Steve Jobs Great ", The New York Times, 26 Agustus 2011. Diakses pada 26 Agustus 2011.
- ^ Cocks, Jay; Michael Moritz. "The Updated Book of Jobs ", Time, 3 Januari 1983. Diakses pada 24 Februari 2011.
- ^ Golden, Frederic. "Other Maestros of the Micro ", Time, 3 Januari 1983. Diakses pada 24 Februari 2011.